Scene underground rock di
Surabaya bermula dengan
semakin tumbuh-
berkembangnya band-band
independen beraliran death
metal/grindcore sekitar pertengahan tahun 1995.
Sejarah terbentuknya berawal
dari event Surabaya Expo
(semacam Jakarta Fair di DKI -
Red) dimana band- band
underground metal seperti, Slowdeath, Torture, Dry,
Venduzor, Bushido manggung
di sebuah acara musik di event
tersebut.
Setelah event itu masing-
masing band tersebut
kemudian sepakat untuk
mendirikan sebuah organisasi
yang bernama Independen.
Base camp dari organisasi yang tujuan dibentuknya sebagai
wadah pemersatu serta sarana
sosialisasi informasi antar
musisi/band underground
metal ini waktu itu dipusatkan
di daerah Ngagel Mulyo atau tepatnya di studio milik band
Retri Beauty (band death metal
dengan semua personelnya
cewek, kini RIP - Red).
Anggota dari organisasi yang
merupakan cikal bakal terbentuknya scene
underground metal di
Surabaya ini memang sengaja
dibatasi hanya sekitar 7-10
band saja.
Rencana pertama Independen
waktu itu adalah menggelar
konser underground rock di
Taman Remaja, namun rencana
ini ternyata gagal karena
kesibukan melakukan konsolidasi di dalam scene.
Setelah semakin jelas dan
mulai berkembangnya scene
underground metal di
Surabaya pada akhir bulan
Desember 1997 organisasi Independen resmi dibubarkan.
Upaya ini dilakukan demi
memperluas jaringan agar
semakin tidak tersekat-sekat
atau menjadi terkotak-kotak
komunitasnya.
Pada masa-masa terakhir
sebelum bubarnya organisasi
Independen, divisi record label
mereka tercatat sempat merilis
beberapa buah album milik
band-band death metal/ grindcore Surabaya. Misalnya
debut album milik Slowdeath
yang bertitel “From Mindless
Enthusiasm to Sordid Self-
Destruction” (September 96),
debut album Dry berjudul “Under The Veil of
Religion” (97), Brutal Torture
“Carnal Abuse”, Wafat
“Cemetery of Celerage” hingga
debut album milik Fear Inside
yang bertitel “Mindestruction”. Tahun-tahun berikutnya
barulah underground metal di
Surabaya dibanjiri oleh rilisan-
rilisan album milik Growl,
Thandus, Holy Terror, Kendath
hingga Pejah.
Sebagai ganti Independen
kemudian dibentuklah
Surabaya Underground Society
(S.U.S) tepat di malam tahun
baru 1997 di kampus
Universitas 45, saat diselenggarakannya event
AMUK I. Saat itu di Surabaya
juga telah banyak
bermunculan band-band baru
dengan aliran musik black
metal. Salah satu band death metal lama yaitu, Dry
kemudian berpindah konsep
musik seiring dengan derasnya
pengaruh musik black metal di
Hanya bertahan kurang lebih
beberapa bulan saja, S.U.S di
tahun yang sama dilanda
perpecahan di dalamnya.
Band-band yang beraliran
black metal kemudian berpisah untuk membentuk sebuah
wadah baru bernama ARMY OF
DARKNESS yang memiliki basis
lokasi di daerah Karang Rejo.
Berbeda dengan black metal,
band-band death metal selanjutnya memutuskan tidak
ikut membentuk organisasi
baru. Selanjutnya di bulan
September 1997 digelar event
AMUK II di IKIP Surabaya.
Event ini kemudian mencatat sejarah sendiri sebagai event
paling sukses di Surabaya kala
itu. 25 band death metal dan
black metal tampil sejak pagi
hingga sore hari dan ditonton
oleh kurang lebih 800 – 1000 orang. Arwah, band black
metal asal Bekasi juga turut
tampil di even tersebut sebagai
band undangan.Surabaya kala itu.
Scene ekstrem metal di
Surabaya pada masa itu lebih
banyak didominasi oleh band-
band black metal
dibandingkan band death
metal/grindcore. Mereka juga lebih intens dalam menggelar
event-event musik black metal
karena banyaknya jumlah
band black metal yang muncul.
Tercatat kemudian event black
metal yang sukses digelar di Surabaya seperti ARMY OF
DARKNESS I dan II.
Tepat tanggal 1 Juni 1997
dibentuklah komunitas
underground INFERNO 178
yang markasnya terletak di
daerah Dharma Husada (Jl.
Prof. DR. Moestopo,Red). Di tempat yang agak mirip
dengan rumah-toko (Ruko) ini
tercatat ada beberapa divisi
usaha yaitu, distro, studio
musik, indie label, fanzine,
warnet dan event organizer untuk acara-acara
underground di Surabaya.
Event-event yang pernah di
gelar oleh INFERNO 178 antara
lain adalah, STOP THE MADNESS,
TEGANGAN TINGGI I & II hingga BLUEKHUTUQ LIVE.
Band-band underground rock
yang kini bernaung di bawah
bendera INFERNO 178 antara
lain, Slowdeath, The Sinners,
Severe Carnage, System Sucks,
Freecell, Bluekuthuq dan sebagainya. Fanzine metal asal
komunitas INFERNO 178,
Surabaya bernama POST
MANGLED pertama kali terbit
kala itu di event TEGANGAN
TINGGI I di kampus Unair dengan tampilnya band-band
punk rock dan metal. Acara ini
tergolong kurang sukses
karena pada waktu yang
bersamaan juga digelar sebuah
event black metal. Sayangnya, hal ini juga diikuti dengan
mandegnya proses
penggarapan POST MANGLED
Zine yang tidak kunjung
mengeluarkan edisinya yang
terbaru hingga kini. Maka, untuk mengantisipasi
terjadinya stagnansi atau
kesenjangan informasi di
dalam scene, lahirlah
kemudian GARIS KERAS
Newsletter yang terbit pertama kali bulan Februari
1999. Newsletter dengan
format fotokopian yang
memiliki jumlah 4 halaman itu
banyak mengulas berbagai
aktivitas musik underground metal, punk hingga HC tak
hanya di Surabaya saja tetapi
lebih luas lagi. Respon positif
pun menurut mereka lebih
banyak datang justeru dari
luar kota Surabaya itu sendiri. Entah mengapa, menurut
mereka publik underground
rock di Surabaya kurang
apresiatif dan minim
dukungannya terhadap
publikasi independen macam fanzine atau newsletter
tersebut. Hingga akhir
hayatnya GARIS KERAS
Newsletter telah menerbitkan
edisinya hingga ke- 12. Divisi indie label dari INFERNO
178 paling tidak hingga sekitar
10 rilisan album masih tetap
menggunakan nama
Independen sebagai nama
label mereka. Baru memasuki tahun 2000 yang lalu label
INFERNO 178 Productions resmi
memproduksi album band
punk tertua di Surabaya, The
Sinners yang berjudul “Ajang
Kebencian”. Selanjutnya label INFERNO 178 ini akan lebih
berkonsentrasi untuk merilis
produk- produk berkategori
non-metal. Sedangkan untuk
label khusus death metal/
brutal death/grindcore dibentuklah kemudian Bloody
Pigs Records oleh Samir (kini
gitaris TENGKORAK) dengan
album kedua Slowdeath yang
bertitel “Propaganda” sebagai
proyek pertamanya yang dibarengi pula dengan
menggelar konser promo
tunggal Slowdeath di Café
Flower sekitar bulan
September 2000 lalu yang
dihadiri oleh 150- an penonton. Album ini sempat mencatat
sold out walau masih dalam
jumlah terbatas saja. Ludes 200
keping tanpa sisa.
LANJUT KE BAG 8